Analisis Kemampuan Mencipta Cerita Fiksi Siswa di Sekolah Dasar di Kecamatan Pamboang Kab. Majene

Firman, (2000) Analisis Kemampuan Mencipta Cerita Fiksi Siswa di Sekolah Dasar di Kecamatan Pamboang Kab. Majene. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 81043.pdf Download (7MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data dan informasi tentang kemampuan siswa sekolah dasar dalam mencipta cerita fiksi serta ingin mengetahui sejauh mana peran serta pengajar menciptakan/menulis cerita fiksi atau prosa riksi di Sekolah Dasar. Subyek penelitian ini 100 siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Tahun Akademik 1999-2000. Subyek tersebut dibagi dalarn dua kelompok yaitu masing-masing 50 siswa Sekolah Dasar Negeri Kota dan 50 orang siswa Sekolah Dasar Pedalaman. Subyek ini dipilih secara acak dari kurang lebih 401 dalam jumlah total populasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dan angket. Tes dimaksudkan adalah peneliti memberikan tugas mengarang atau mencipta cerita fiksi dengan memilih salah satu tema cerita fiksi yang di sediakan. Tema-tema itu adalah : pengalaman yang mengesankan selama di Sekolah Dasar, pengalaman yang mengesankan selama sewaktu mengikut perkemahan. pengalaman yang mengesankan selama rekreasi, karyawisata, liburan catur wulan, libur panjang, sewaktu mengunjungi nenek,kakek/teman ditempat lain, dan cerita rakyat yang mengesankan. Penciptaan cerita fiksi siswa menitikberatkan pada pemenuhan unsur yang membangun cerita atau unsur intnnsik cerita fiksi dan anal isis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. hasil penelitian yang diperoleh adalah : ( 1) Kemampuan SISWa kelas VI dalam mencipta cerita fiksi, baik siswa Sekolah Dasar Negeri Kota maupun siswa Sekolah Dasar Pedelaman pada unsur x l (tema), x2 (plot), x6 (pusat pcngesahan) dan xlO (perwajahan) siswa sudah mampu melakukannya, sedangkan pada unsur x3 (latar), x4 (penokohan), x5 (suasana), x7 (kejelasan bahasa), x8 (amanat), dan unsur x9 (tegangan cerita) masih kurang atau masih rendah, (2) kemampua siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pamboan Kabupaten Majene dalam mencipta cerita fiksi masih dibawa harapan minimal yang dipersyaratkan kurikulum Sekolah Dasar 1994. Hal ini terlihat pada perolehan rerata keseluruhan hanya mencapai 46,96, yang berarti kemampuan rata-rata siswa hanya mencapai 47 % dari kemampuan yang dipersyaratkan. (3) antara siswa Sekolah Dasar Negeri Kota dengan siswa Sekolah Dasar Pedalaman dalam ekspresikan isi hatinya dalam bentuk cerita fiksi ada perbedaan. Sekolah Dasar Negeri Kota obyek pengekspresiannya bernuansa rekreatif, sedangkan Sekolah Dasar Negeri Pedalaman obyek pengekspresiannya bemuansa hngkungan alam sekitamya, (4) ada dua faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa kelas VI dalam mencipta cerita fiksi yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa atau faktor intern dan faktor yang bersumber dari luar siswa atau faktor ekstem. Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa atau faktor ekstem. Faktor yang bersumber dari dalam dm siswa atau faktor intem misalnya siswa masih kurang berminat dalam hal mencipta cerita fiksi, dan siswa masih kurang memahami unsur-unsur yang membangun cerita atau unsur intrinsic cerita fiksi, sedangkan faktor yang bersumber dari luar diri siswa atau faktor ekstern misalnya siswa jarang melakukan latihan mencipta cerita fiksi baik di sekolah maupun di rumah, orang tualkakak jarang memberi mouvasi, bimbingan dan perhat1an kepada anaknya/adiknya di rumah, guru d1 sekolah kurang memberikan dorongan dan perhatian terhadap aktivitas cipta cerita fiksi siswa terutama dalam kegiatan belajar mengajar. guru masih menggunakan metode menulis bebas dan teknik yang tidak bervariasi dan siswa jarang memperoleh kesempatan untuk memperdalam pengalaman dalam kegiatan lomba mengarang/mencipta cerita fiksi. karena di Kecamatan Pamboang kabupaten Majene jarang diselenggarakan kegiatan lomba mengarang mencipta cerita fiksi setiap akhir catur wulan.

Actions (login required)

View Item