Nelayani, Nini (2013) Pengaruh Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs) terhadap Kemampuan Berpikir Logis dan Kecemasan Matematis Peserta Didik SMK. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
41375.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji secara komprehensif perbedaan peningkatan kemampuan berpikir logis dan perbedaan tingkat kecemasan siswa terhadap matematika antara siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Model Eliciting Activities (MEAs) dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Metodologi yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan tujuan untuk menjawab empat hipotesis utama, yaitu: (1) peningkatan kemampuan berpikir logis matematis peserta didik yang mendapatkan pembelajaran metode MEAs lebih baik daripada peserta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan tingkat berpikir logis antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran metode MEAs dengan yang mendapatkan pembelajaran konvensional ditinjau dari pengetahuan awal matematis (PAM) peserta didik (atas, tengah, bawah), (3) terdapat interaksi antara pembelajaran (MEAs dan konvensional) dan PAM peserta didik terhadap kemampuan berpikir logis peserta didik (4) terdapat perbedaan tingkat kecemasan matematis peserta didik antara yang mendapatkan pembelajaran MEAs dengan konvensional. Pelaksanaannya di SMK Negeri 3 Bogor dengan mengambil dua kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Untuk memperoleh data digunakan dua jenis instrumen, yaitu tes dan non tes. Instrumen dalam bentuk tes terdiri dari seperangkat soal tes untuk mengukur PAM siswa dan kemampuan berpikir logis. Sedangkan instrumen dalam bentuk non tes yaitu skala kecemasan matematis. Hasil analisis menunjukan bahwa pembelajaran dengan metode MEAs secara signifikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis peserta didik. Skor t hitung = 8,33 lebih besar daripada t tabel = 1,67, ini berarti menolak h0. PAM siswa kategori atas, tengah dan bawah memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir logis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode MEAs dan pembelajaran metode konvensional. Secara umum nilai skor n-Gain yang diperoleh siswa masing-masing kategori PAM pada kelas eksprimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Sementara untuk interaksi antara PAM dan pembelajaran, nilai probabilitas (sig.) lebih besar dari 0,00 yaitu 0,097. Sehingga bisa disimpulkan tidak ada interaksi antara PAM siswa dengan pembelajaran terhadap peningkatan kemampuan berpikir logis. Skor rataan sikap kecemasan matematika siswa pada kelas eksprimen lebih rendah yaitu sebesar 53,75 dibandingkan kelas kontrol yaitu sebesar 60,59. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir logis siswa di kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan metode MEAs lebih baik dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol, sedangkan tingkat kecemasan siswa kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan siswa kelas kontrol.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 41375.pdf |
Uncontrolled Keywords: | model eliciting activities (MEAs) learning, logical thinking ability, mathematical anxiety, pembelajaran model eliciting activities, kemampuan berpikir logis, kecemasan matematis |
Subjects: | 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 371.3 Methods of Instruction and Study (Metode Belajar Mengajar, Kegiatan Belajar Mengajar) |
Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Pendidikan Matematika |
Depositing User: | admin upload repo |
Date Deposited: | 01 Aug 2016 08:18 |
Last Modified: | 27 Feb 2019 08:01 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/504 |
Actions (login required)
View Item |