Sutini, and Daulay, Pardamean (2013) Pengembangan Model Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skill) Bagi Anak Putus Sekolah Korban Lumpur Lapindo Menggunakan Pendekatan COR (Chain Of Response). Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.
|
Text
2013_111.pdf Download (670kB) | Preview |
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik anak putus sekolah korban lumpur Lapindo di desa Renojoyo dan Siring Kecamatan Porong, desa Besuki dan Pejarakan Kecamatan Jabon, dan desa Kedungbendo dan Sentul kecamatan Tanggulangin berjumlah 67 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar berpendidikan SLTA atau sederajat, yakni 30 orang atau 44,78%, sedangkan 26 orang atau 38,80% lulusan SMP atau sederajat, dan 11 orang atau 16,41% lulusan SD atau sederajat dari total jumlah anak putus sekolah. Potensi besar ini juga didukung oleh fakta bahwa ternyata 37 orang atau 52,22% berjenis kelamin pria dan sisanya 30 orang atau 44,78% adalah berjenis kelamin wanita. Dari total 67 orang anak putus sekolah yang ada di wilayah penelitian, juga diketahui bahwa sebagian besar berusia antara 16 sampai usia 18 tahun, yakni 39 orang atau 58,20% dari total anak putus sekolah yang ada, disusul kelompok usia 13 sampai usia 15 tahun, yakni 23 orang atau 34,32%, dan usia 7 sampai 12 tahun sebanyak 5 orang atau 7,44% dari jumlah anak putus sekolah yang ada. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa anak putus sekolah cenderung memilih keterampilan service sepeda motor, yakni sebanyak 27 orang atau 40,28%, disusul menjahit, yakni 24 orang atau 35,82%, keterampilan service ponsel, yakni 16 orang atau 23,90%, dan hanya 1 orang atau 1,50% yang memilih keterampilan home industri. Untuk memindaklanjuti keinginan tersebut, telah dikembangkan tiga modul keterampilan hidup (life skill), yakni modul service sepeda motor, modul keterampilan menjahit, dan modul service handphone. Namun, modul tersebut belum diujicobakan. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya perlu melakukan ujicoba penggunaan modul sebelum dipergunakan dalam pelatihan keterampilan hidup bagi anak putus sekolah korban lumpur Lapindo. Rekomendasi yang dapat ditawarkan dari penelitian ini adalah; (a) melakukan ujicoba modul dan penerapannya dalam bentuk pelatihan, (b) merealisasikan keinginan anak-anak putus sekolah korban lumpur Lapindo untuk segera memiliki keterampilan hidup (life skill) yang dapat dipergunakan mencari pekerjaan dan membuka usaha, dan (3) melakukan penelitian lanjutan dengan sifat saling melengkapi dan mungkin berguna bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat korban lumpur Lapindo, khususnya anak-anak putus sekolah.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Additional Information (ID): | 2013_111 |
Uncontrolled Keywords: | Model Pendidikan; Anak Putus Sekolah |
Subjects: | 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 370 Education (Pendidikan) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian |
Depositing User: | Praba UT |
Date Deposited: | 08 Nov 2016 07:23 |
Last Modified: | 25 Sep 2018 06:51 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/5892 |
Actions (login required)
View Item |