Ateng, Abdulkadir (1985) Efektivitas Tiga Jenis Program Olahraga Terhadap Peningkatan Motorik Siswa Putra Sekolah Tingkat Pertama. Doctoral thesis, IKIP Jakarta.
|
Text
40054.pdf Download (8MB) | Preview |
Abstract
Banyak Guru olahraga hanya melaksanakan sebagian dari program yang ditetapkan dalam kurikulum 75. Sebenarnya tidaklah mungkin tujuan kurikulum dapat dipakai pengarah upaya pelajaran apabila hanya sebagian program yang dilaksanakan. Meskipun begitu kemampuan motorik sebagai aspek daya fisik masih dapat ditingkatkan karena semua jenis program mengandung semua unsur kemampuan motorik dengan perkiraan proporsi yang tidak sama. Sementara jangka waktu latihan dan intensitas tiap pelajaran ditetapkan konstan, ketelitian teknik atletik, kekayaan akan variasi permainan dan kelengkapan kurikulum 75 diduga akan mempunyai efek yang berlainan terhadap kemampuan motorik. Aktivitas ekstran kulikuler menambah jumlah latihan per minggu dan inipun menjadi masalah bagaimana pengaruhnya. Beberapa hipotesis diajukan dalam penelitian ini: 1. Setiap program akan meningkatkan kemampuan motorik. 2. Program yang menyeluruh akan lebih efektif dari pada program yang kurang menyeluruh. 3. Jumlah jam pertemuan yang lebih banyak akan lebih efektif dibandingkan dengan jumlah jam pertemuan yang sedikit. Efektivitas program diperiksa pula melalui ketujuh unsur kemampuan motoric: kecepatan, pengerahan tenaga, keseimbangan, keterampilan, koordinasi, kelentukan dan ketepatan. Dengan hipotesis tersebut disusun pola penelitian eksperimental: pra- dan pasca-tes yang diacak. Instrumen penelitian untuk perlakukan adalah 10 macam pelajaran masing-masing bagi atletik, permainan dan kurikulum 75. Perlakuan berlangsung selama 10 minggu. Data yang diperoleh berupa skor pra- dan pasca-tes dari tiap subjek yang diikutsertakan, termasuk sebagian mereka yang diberi pelajaran ekstra kulikuler. Analisis statistic dipakai teknik tes t untuk pengujian H01 dan analisis varians untuk pengujian H02 dan H03 . hasil komputasi ANOVA tersebut diperiksa dengan tes t sampel independen karena terdapat perbedaan signifikan di antara kelompok jumlah pertemuan yang diperbandingkan. a. Hasil pengujian tes t menyatakan bahwa H01 dapat ditolak. Hasil pemeriksaan unsur kemampuan motorik ternyata bahwa sebagian di antaranya tidak memperoleh gain skor signifikan: kecepatan dari atletik, pengerahan tenaga permainan dan kurikulum 75. Ketepatan atletik, permainan dan kurikulum 75, kesemuanya dalam sub-kelompok yang tidak diberi pelajaran tambahan. b. pengujian teknik ANOVA menunjukkan bahwa jenis program yang tidak sama, tidak memperlihatkan signifikan dalam menigkatkan kemampuan motorik. Urutan efektivitas program dari terbaik ke terendah ternyata terhadap ketujuh unsur masing-masing bervariasi. Beberpa di antaranya menunjukkan perbedaan signifikan: atletik mn=engatasi program yang lain dalam peningkatan unsur kecepatan, tenaga, koordinasi, sedang permainan berlebih dalam peningkatan keterampilan. c. Dengan teknik ANOVA pula ternyata bahwa tiga kali pertemuan seminggu mengatasi dua kali, dan dua kali mengatasi satu kali pertemuan perminggu. Urutan efektifitas terhadap ketujuh unsur masing-masing tetap Tiga kali pertemuan sebagai perlakuan terbaik, disusul dua kali dan terendah adalah satu kali pertemuan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Additional Information (ID): | 40054.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Sekolah menengah tingkat pertama, olahraga |
Subjects: | 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 373.236 Lower Level Secondary School (Sekolah Menengah Pertama, SMP) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Disertasi |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 08 Nov 2016 09:32 |
Last Modified: | 18 Sep 2018 08:47 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/5935 |
Actions (login required)
View Item |