Peranan Jaringan-Aktor Dalam Proses Pemilihan Bupati Dan Stabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan (Studi Kasus Proses Pemenangan Bupati Petahana Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

Susanti, (2018) Peranan Jaringan-Aktor Dalam Proses Pemilihan Bupati Dan Stabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan (Studi Kasus Proses Pemenangan Bupati Petahana Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur). Doctoral thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img]
Preview
Text
43122-.pdf - Submitted Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian ini adalah bagaimana membangun stabilitas penyelenggaraan pemerintahan melalui pengelolaan jaringan-aktor dengan mengambil studi kasus proses pemenangan petahana Kab. Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur Periode 2014-2019. Kajian ini penting sebab secara empiris, bupati jalur perseorangan ada potensi tidak didukung secara politik oleh DPRD. Permasalahan ini dirinci dalam beberapa pertanyaan penelitian yaitu: proses pembentukan jaringan-aktor dalam Pilkada; dukungan DPRD; model jaringan aktor yang terbentuk; stabilitas penyelenggaraan pemerintahan; serta model jaringan-aktor yang diharapkan pada Pilkada mendatang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap informan yang ditentukan secara purposive terkait permasalahan penelitian dan pengumpulan data sekunder melalui dokumen dan observasi lapangan. Penelitian ini menemukan sbb. Pertama, proses pembentukan jaringan aktor melibatkan aktor utama Petahana dan non aktor yang terdiri dari: jaringan kekerabatan, jaringan elit, serta jaringan budaya oko mama untuk membangun sistem sel. Kedua, dukungan DPRD kepada Bupati didasari pada komunikasi dan koordinasi untuk saling mengisi dan menopang; meskipun dalam praktek ada kendala birokrasi yang sarat kepentingan. Ketiga, ada perbedaan Model Jaringan-Aktor “Titu Eki” pada Pilkada Tahun 2013 dan Model Jaringan-Aktor “Titu Eki” dalam Penyelenggaraan Pemerintahan. Keempat, model jaringan-aktor yang terbentuk membangun stabilitas penyelenggaraan pemerintahan secara semu. Kelima, temuan Model Jaringan-Aktor “Terkontrol” yang memadukan kekuatan tradisional dan kelembagaan pemerintahan modern yang diharapkan pada Pilkada mendatang. Implikasi teoritis dari temuan penelitian ini terhadap pengembangan ilmu pemerintahan adalah: perlunya mengembangkan modifikasi model jaringan aktor serupa yang mewadahi nilai-nilai tradisional dan kelembagaan pemerintahan modern, serta mengembangkan sinergitas antara nilai-nilai lokalitas dengan kelembagaan formal dalam membentuk pemerintahan yang stabil.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information (ID): 43122-.pdf
Uncontrolled Keywords: art-network,local election of regional head, “controlled” Actor-network model,stability of governance, jaringan-aktor, pilkada, Model Jaringan-Aktor “Terkontrol”, stabilitas pemerintahan.
Subjects: 300 Social Science > 320-329 Political and Government Science (Ilmu Politik dan Pemerintahan) > 320 Political dan Government Science (Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan)
300 Social Science > 350-359 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran) > 351 Public Administration (Administrasi Negara)
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Disertasi
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 10 Sep 2018 03:40
Last Modified: 11 Feb 2019 04:02
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/7415

Actions (login required)

View Item View Item