Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Pendidikan Dan Pelatihan Di Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau

Tamboso, William (2014) Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Pendidikan Dan Pelatihan Di Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau. Masters thesis, Universitas Negeri Jakarta.

Preview

Text 41787.pdf Download (6MB) | Preview

Abstract

Pegawai dituntut kemampuannya untuk melihat lebih jeli semua perubahan yang terjadi, Terdapat beberapa cara untuk memperoleh pegawai yang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan daerah yaitu dengan pola rekrutmen yang benar, dan diperlukan pula upaya lain untuk meningkatkan motivasi kerja diantaranya dengan pengembangan aparatur terhadap keberadaan pegawai di lingkungan organisasi pemerintah daerah. Diklat struktural sebagai salah satu bentuk pengembangan sumber daya aparatur seringkali merupakan hal yang bersifat formalitas saja karena kecenderungan penelitian bukan pada aspek hasil tes tetapi berdasarkan asas kedekatan dan kolusi sehingga kompetisi menjadi tidak sehat (Nordin dalam Halimah, 2005). Tujuan penelitian: (1) mendeskripsi dan menganalisis pengembangan sdm di Sekretariat Daerah (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sdm di Sekretariat Daerah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data meliputi: (1) wawancara langsung dengan key informan yang dipilih secara purposive sampling, yaitu Sekretaris Daerah, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana, Kepala Sub Bagian Pendayagunaan Aparatur dan Kepegawaian (2) Dokumentasi, (3) Observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis. Temuan : (1) Diklat dilaksanakan melalui pra jabatan, manajemen pemerintahan, penjenjangan struktural, teknis dan fungsional, (2) Upaya tersebut diperkuat dengan pembentukan kader yang bergerak dibidang kepegawaian, namun tidak ditunjang oleh pendanaan yang masih berada di bawah 10%, (3) Faktor pendukung berupa kebijakan dan minat pegawai yang cukup tinggi, faktor penghambat terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, minimnya kontribusi anggaran yang hanya mencapai angka 1,57%, persyaratan yang cukup sulit yaitu harus mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Actions (login required)

View Item