Mekanisme Pelaksanaan Pendaftaran Haji di Kantor Departemen Agama Kabupaten Kapuas Hulu

Arjuto, H. (2010) Mekanisme Pelaksanaan Pendaftaran Haji di Kantor Departemen Agama Kabupaten Kapuas Hulu. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 40568.pdf Download (576kB) | Preview

Abstract

TAPM ini mengangkat masalah implementasi UU Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, yakni mekanisme pelaksanaan pendaftaran haji di Kantor Departemen Agama Kabupaten Kapuas Hulu. Quota haji yang terbatas telah menjadi latar belakang Menteri Agama RI Maftuh Basyuni mengeluarkan kebijakan berupa konsep “urut kacang� yang dikenal dengan first come first served, dengan tujuan agar tercipta keadilan bagi jamaah haji, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ditemukan hambatan atau kendala di lapangan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan prosedur pendaftaran calon jemaah haji dan kendala-kendala dalam prosedur pendaftaran haji di Kantor Departemen Agama Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriftif dengan Petugas Haji Kantor Departemen Agama Kabupaten Kapuas Hulu, Pegawai Bank BRI Cabang Putussibau (BPS-BPIH), dan jamaah haji tahun 2008, sebagai subjek penelitian sekaligus data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dengan menghimpun data melalui penelusuran dokumen-dokumen pendaftaran calon haji, baik berupa peraturan perundang-undangan, surat keputusan, laporan-laporan dan dokumen tertulis lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi UU Nomor 17 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji tergambar dalam konsep urut kacang atau first come first served yakni dengan mendahulukan calon jemaah haji yang mendaftar ke Petugas Haji Kantor Departemen Agama Kabupaten Kapuas Hulu dengan membawa persyaratan yang telah lengkap. Konsep first come first served ini dipertegas dengan kebijakan teknis Petugas Haji di Kantor Departemen Agama Kabupaten Kapuas Hulu berupa bimbingan dan pelayanan dari rumah ke rumah (door to door). Hambatan atau kendala yang terjadi dalam implementasi tersebut disebabkan oleh faktor transportasi, dan komunikasi yang kurang memadai, mental dan tingkat pendidikan calon jemaah haji yang rendah serta lebih mengandalkan kepada bantuan keluarga dan pihak ketiga dalam pengurusan administrasi pendaftaran haji, yang mengakibatkan pelayanan adiministrasi pendaftaran haji menjadi terhambat.

Actions (login required)

View Item