Kartini, (2011) Strategi Pemberdayaan Petani melalui Pengembangan Usaha Ternak Sapi di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
40668.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mencari/menemukan strategi yang paling efektif diantara kebijakan yang ada dalam rangka pemberdayaan petani melalui pengembangan usaha ternak sapi di Kabupaten Bintan. Rumusan pertanyaannya adalah manakah yang paling efektif dari tiga kebijakan yang ada yaitu program sapi penggemukan, program sapi pengembangbiakan dan program sapi Unit Pengolahan Pupuk Organik. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel probabilitas stratified random sampling pada analisa basil observasinya. Penelitian dilaksanakan antara bulan April 2011 s/d Juni 2011 di 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Kijang, Teluk Sebong, Toapaya, Teluk Bintan, Seri Kuala Lobam, Bintan Utara dan Bintan Timur Kabupaten Bintan, dengan objek penelitiannya adalah petani penerima sapi bantuan pemerintah dari 3 program tersebut Instrumen penelitian berupa kuisioner yang disebarkan kepada sample/petani. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan Threats) terhadap faktor kunci dari Internal Factors Evaluation (IFE) dan External Factors Evaluation (EFE) pemberdayaan petani terak sapi di Kabupaten Bintan. Faktor internal kunci kehatan terdiri dari : inisiati! dalam memelihara ternak tinggi, pendapatan meningkat, pendidikan membaik, kinerja meningkat dan aktifitas dalam organisasi sosial. Faktor internal kunci kelemahan terdiri dari keterampilan petani masih rendah, kurang inisiatif dalam penyediaan pakan tambahan, kurang upaya dalam meningkatkan pendidikan, membersihkan kandang tidak teratur, kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi, Faktor eksternal kunci peluang terdiri dari adanya bantuan modal, pangsa pasar yang baik, adanya pelatihanlkursus-kursus, teknologi mengolah kotoran menjadi kompos, adanya pembinaan dari petugas lapangan dan faktor eksternal kunci ancaman terdiri dari cacat tubuh akibat kecelakaan, adanya kematian ternak, biaya pendidikan mahal, peternak sakit dan kurang toleransi dari petani lain. Hasil analisis strategi faktor internal diperoleh nilai rata-rata: a). Program Sapi Penggemukan 17,01, b). Program Sapi Pengembangbiakan 19,13 dan e). Program Sapi Unit Pengolahan Pupuk Organik 16,52. HasH analisis strategi faktor elcsternal diperoleh nilai rata-rata: a). Program Sapi Penggemukan 14,86, b). Program Sapi Pengembangbiakan 17,76 dan e). Program Sapi Unit Pengolahan Pupuk Organik 17,57. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan petani melalui program sapi pengembangbiakan adalah yang paling efektif karena dapat menghasilkan bibitlanakan sapi yang mempercepat penambahan populasi sapi dibandingkan dengan strategi melalui program sapi penggemukan maupun program sapi Unit Pengolahan Pupuk Organik yang penambahan populasi sapinya sedikit atau statis, sehingga efek ekonominya relatif keeil. Upaya pemberdayaan petani melalui pengembangan usaha ternak sapi pada masa yang akan datang di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau perlu dititik beratkan pada program sapi pengembangbiakan.
Actions (login required)
View Item |