Budaya Organisasi Jurnalisme Warga dan Pemberdayaan Perempuan Indonesia

Wulandari, Florentina Ratih (2010) Budaya Organisasi Jurnalisme Warga dan Pemberdayaan Perempuan Indonesia. In: Seminar Nasional FISIP-UT 2010.

[img]
Preview
Text
fisip201019.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (162kB) | Preview

Abstract

Jurnalisme warga telah membuka peluang bagi kaum perempuan untuk mengekspresikan aspirasinya dan terlibat dalam proses demokratisasi Peran jurnalisme warga bagi pemberdayaan perempuan, antara lain:. Pertama, jurnalisme warga telah menguatkan keberanian dan kemampuan inspiratif untuk menyuarakan kepedulian sosial, demokrasi dan isu-isu sosial lainnya serta kepemimpinan yang visioner dalam membangun lingkungan, berbagi pengetahuan untuk memotret kondisi dan situasi lingkungannya (knowledge management). Kedua, pembentukan watak sisi humanis kaum perempuan terhadap perjalanan suatu masyarakatnya makin menguatkan jati diri kaum perempuan Indonesia dan empati sosial masyarakat Indonesia. Ketiga, jurnalisme warga menjadi wadah demokrasi kaum perempuan yang menumbuhkan nilai-nilai toleransi akan kemajemukan masyarakat Indonesia. Didalamnya ada kebersamaan dalam perjuangan kesetaraan jender dalam segala bidang dan sinergitas perubahan sosial ke arah keharmonisan kehidupan masyarakat majemuk. Hal ini mendorong internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai civic intelligence, civic responsibility dan civic participation dalam komunitas citizen journalism kaum perempuan. Salah satu pengaruh citizen journalism adalah terbentuknya modal sosial di kalangan jaringan kaum perempuan dalam komunitas jurnalisme warga. Hal ini terlihat dari peran budaya organisasi jurnalisme warga yang akan membentuk perilaku kaum perempuan untuk sadar lingkungan, dimana dia berada. Budaya organisasi citizen journalism akan menguatkan proses demokratisasi peran perempuan dalam aspek sosial dan politik. Hal merujuk pada pemikiran bahwa budaya organisasi merupakan suatu proses dalam membentuk kehidupan organisasi secara komunikatif (Littlejohn dalam Toha, 2002). Tentunya, budaya organisasi menjadi suatu sistem makna bersama yang dianut para anggotanya yang membedakan antara organisasi satu dengan organisasi lainnya yang membentuk kehidupan organisasi secara komunikatif dan menguatkan modal sosial. Wujud atau bentuk budaya organisasi citizen journalism di atas, akan saling berinteraksi dan saling mempengaruhi perilaku dan kinerja kaum perempuan pada organisasi citizen journalism. Sehingga modal sosial yang terbentuk dalam jejaring komunitas jurnalisme warga kaum perempuan Indonesia bersifat multidimensi, berkarakteristik masyarakat gemeinschaft yang keanggotaannya berdasarkan kedekatan emosional yang alamiah.dan secara operasional modal sosial, menunjuk pada normanorma dan jaringan-jaringan yang memungkinkan terjadinya aksi kolektif. Lebih lanjut Rachbini (2007) menyatakan, manfaat utama dari modal sosial adalah: (a) meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan, (b) meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi, serta (c) meningkatkan kualitas dan kuantitas inisiatif, inovasi dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Modal sosial jurnalisme warga kaum perempuan menuju masyarakat informasi diindikasikan dengan adanya semangat kebersamaan, pengetahuan kolektif lingkungan, 2 interaksi sosial melalui partisipasi kaum perempuan dalam jurnalisme warga yang berdasarkan saling percaya antarkomponen masyarakat, peristiwa-peristiwa yang monumental dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia dan ikatan sebagai satu kelompok jejaring jurnalisme warga, adalah kekayaan yang dapat menjadi kekuatan kaum perempuan Indonesia untuk mengarungi siklus kehidupannya di era globalisasi ini. Modal sosial tersebut dapat melahirkan sinergi antarkomponen masyarakat. Oleh sebab itu, modal sosial pada organisasi yang hidup dan harus bertahan hidup di era globalisasi, sangatlah esensial. Fenomena yang terjadi dewasa ini, setiap organisasi menghadapi masalah krisis modal sosial. Seperti yang disampaikan oleh Fukuyama, bahwa masa kini terjadi guncangan besar ketika sistem kapitalisme meluas menyebabkan kedangkalan atau merosotnya kekuatan modal sosial. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka kriminalitas dan berbagai penyakit sosial lainnya di masyarakat, yang dapat diminimalisasi, salah satunya melalui peran kaum perempuan Indonesia dalam jurnalisme warga. Jurnalisme warga (citizen journalism) memunculkan modal sosial kaum perempuan sehingga perempuan menjadi terberdayakan. Modal sosial menjadi trigger munculnya pemberdayaan perempuan, yang menjadi salah satu faktor pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, yang linier dengan pembangunan nasional.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information (ID): fisip201019.pdf
Uncontrolled Keywords: jurnalisme warga, pemberdayaan perempuan, modal sosial
Subjects: 000 Generalities > 070-079 Journalism, News Media, Publishing (Jurnalisme, Media Berita, Penerbitan) > 070.4 Journalism (Jurnalisme, Jurnalistik, Pers)
Divisions: Prosiding Seminar > Seminar Nasional FISIP-UT 2010
Depositing User: admin upload repo
Date Deposited: 30 Aug 2016 02:32
Last Modified: 27 Sep 2016 08:28
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2315

Actions (login required)

View Item View Item