Perilaku Tidak Memilih (Non-Voting Behavior) Pada Pemilihan Umum Presiden Tahap Pertama Di DKI Jakarta

Setiani, Made Yudhi (2006) Perilaku Tidak Memilih (Non-Voting Behavior) Pada Pemilihan Umum Presiden Tahap Pertama Di DKI Jakarta. Masters thesis, Universitas Indonesia.

[img]
Preview
Text
41195.pdf

Download (9MB) | Preview

Abstract

Penulis tertarik untuk meneliti perilaku tidak memilih pada pemilu presiden tahap pertama karena pemilu presiden bam pertama kali diselenggarakan di Indonesia,sehingga diasumsikan masyarakat masih antusias untuk memilih calon pemimpin mereka. Nmnun pada kenyataannya ada sebagian 1nasyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan dalam tesis ini adalah mengapa sebagian masyarakat Jakarta tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum tahap pertama, dan apa faktor-faktor yang menjadi penyebab mereka tidak memilih. Beberapa teori yang digunakan dalam tesis ini adalah Teori Partisipasi Politik dari Samuel Huntinton dan Joan M. Nelson, Teori Negara Birokratis Otoritarian dari Guillermo O'Donnel dan Korporatisme Negara dari Phillipe Schmitter dan Richard Gunter, serta Teori Perilaku Tidak Memilih dari beberapa sarjana seperti: Campbell dkk, Shaffer, Abramson dan Aldrich~ Milrath dan Goel~ Downs, Davis, Hinich dan Ordeshook. Penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif, dengan teknik analisa deskriptif analitis. Sistetn penarikan sampel yang digunakan adalah nonprobabilita dengan sistem snowball, untuk informan dari masyarakat umum, serta sistem purposive, untuk informan dari tokoh opinion leader. Tokoh-tokoh tersebut adalah Arbi Sanit dari Ul, Ikrar Nusa Bhakti dari LIPI, Anies Baswedan dari LSI, Erianto dari LSI, Mohamad Qodari dari LSI, dan Fadjroel Rahman dari PEDOMAN. Basil temuan yang didapat dalam penelitian ini adalah alasan masyarakat Jakarta yang berhasil diwawancarai, tidak 1nenggunakan hak pilihnya, karena tidak menyukai semua calon presiden dan wakil presiden yang bertarung; kekecewaan terhadap sistem politik dan sistem pemilu, sikap apatis, dan alasan teknis administratif. Teori Perilaku Tidak Memilih dari sisi psikologis dan rasional berimplikasi positif, terhadap alasan-alasan yang diberikan oleh pemilih yang tidak memberikan suaranya di Jakarta. Sedangkan Teori Perilaku Tidak Memilih dari sisi demografis kehilangan relevansinya ketika menjelaskan alasan perilaku tidak memilih di Jakarta. Hal ini karena pemilih di Jakarta yang berhasil diwawancarai, yang tidak menggunakan hak pilihnya, sebagian besar berasa1 dari pendidikan tinggi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 14/41195.pdf
Uncontrolled Keywords: Pemilu,politik,hak pilih,Politik di Indonesia
Subjects: 300 Social Science > 320-329 Political and Government Science (Ilmu Politik dan Pemerintahan) > 324.6 Election System (Pemilihan Umum, Pemilu)
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Tesis - Karya Dosen UT
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 20 Sep 2016 08:10
Last Modified: 20 Sep 2016 08:10
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2698

Actions (login required)

View Item View Item