Evaluasi Kualitas Udara Dalam Ruang Percetakan Naskah dan Bahan Pendukung Ujian Universitas Terbuka

Rahman, Yurizal (2011) Evaluasi Kualitas Udara Dalam Ruang Percetakan Naskah dan Bahan Pendukung Ujian Universitas Terbuka. Masters thesis, Universitas Indonesia.

Preview

Text 40541.pdf Download (27MB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap kualitas udara dalam ruang percetakan naskah dan bahan pendukung ujian Universitas Terbuka melalui pengukuran kontaminan kimia dan parameter fisik. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Case Study Design” yang bersifat deskriptif yaitu permasalahan yang tidak membandingkan dan tidak menghubungkan dengan variabel lain karena hanya ingin melihat gambaran satu variabel saja dalam satu sampel seperti parameter fisika yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan seperti temperatur, kelembaban relatif udara, pergerakan udara dan pencahayaan serta kandungan kontaminan kimia seperti CO, CO2, NO2, SO2, O3, debu dan Volatile Organic Compounds (VOCs). Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh data konsentrasi kontaminan kimia seperti CO, CO, NO, SO, O dan VOCs berada dibawah nilai ambang batas yang dipersyaratkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan No.1405/ Menkes /SK /XI/ 2002. Parameter fisik seperti suhu juga berada dalam nilai ambang batas kenyamanan dan begitu pula pencahayaan dalam ruangan secara rata-rata telah melebihi nilai ambang batas minimal yang dipersyaratkan. Hasil pengukuran debu total dalam ruangan untuk lima titik pengukuran telah jauh melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan No.1405/ Menkes/SK/XI/ 2002. Titik yang paling tinggi konsentrasi debu adalah pada titik/tempat melakukan penjilidan dan penataan naskah ujian dan yang paling rendah adalah pada ruang fotocopy. Kelembaban relatif disemua titik pengukuran telah melebihi batas maksimal kenyamanan dan kesehatan yang dipersyaratkan oleh keputusan mentri Kesehatan No.1405/ Menkes /SK /XI/ 2002. Pergerakan udara tidak sama sekali diperoleh dari hasil pengukurannya hal ini tentu menyebabkan kelembaban relatif bu dalam ruangan menjadi tinggi. Disamping itu juga diperoleh gambaran kejadian Sick Building Syndrome (SBS) yang diperoleh dari data hasil wawancara dan kuisioner berupa kulit kering,gatal,sakit kepala, lelah pusing, mual dan hipersensitivitas yang tidak spesifik.

Actions (login required)

View Item