Tibe, Hafid and Wa Ode, Sifatu (2001) Dinamika Pengetahuan Petani Dalam Meningkatkan Produksi di Desa Wakalambe Kec. Kapontori Kab. Buton. Project Report. Universitas Terbuka, Kendari.
|
Text
81091.pdf Download (9MB) | Preview |
Abstract
Penehlian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pengetahuan dalam meningkatkan produksi sebelum d~n setelah melakukan program Revolusi Hijau pada masyarakat di Desa Wakalambe Kecamatan kapontori Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, meliputi: ( l) sikap terhadap kebereadaan irigasi besserta segala fasilitas penunjanya; (2) tingkat percaya diri dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan lahan pertaniannya; (3) persepsi dan sikap masyarakat setelah mengetahui bahwa darah mereka telah terkontaminasi dengan pestisida. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif dengan uuit kajian atau popuJasinya adalah kepala keluarga masyarakat lokal petani sawah. Respondtm dipilih 10 % dengan cara random dari seluruh populasi dan sejumlah in forman kunci yang dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, teknik pengamatan, teknik pengamutan terlibat dan focus group discussion. Alat untuk menjaring data adalah pedoman wawancara dan pedoman pengamatan, pedoman pengamatan terlibat dan pedoman focus group discussion. . Analisa data dilakukan secara deskriptif kuulitatif mel a lui interpretasi data hasil wawancara, basil pengarnatan dan hasil diskusi kelompok terpusat. Hasil penelitian ini menunjukknn bahwa: sikap masyarakat terhadap keberadaan irigasi dan tasilitas penunjangnya adalah pada mulanya harus menerima, namun setelah melihat kondisi masyarakat saat ini relatif menolak karena tidak dapat diandalkan sebagai penunjang hidup dimasa yang akan datang. Hal itu terbukti selama tiga tahun terakhir ini masyarakat petani mengalami gagal panen. Dinamika pengetahuan petani dalam meningkatkan produksi tidak mengalami peningkatan Karena kebebasan petani memang mengalami pengekangan luar biasa deugan diharuskannya petani menanam benih unggul sehingga kebebasan mereka memilih jenis-jenis padi menjadi hilang. Dapat diasumsikan bahwa kekayaan pengetahuan ekologi petani lebih bervariasi pada masa sebelurn dari pada pada masa setelah adanya irigasi. Degradasi biodiversitas hayati dengan mcnghilangnya beranekaragam jenis padi gagangan menandakan pula terjadinya degradasi pengetahuan lokal petani. Pemasungan kebebasan petanipun memiliki implikasi lebih jauh, yakni "pemiskinan budaya petani". Masy.arakat saat ini masih memiliki tingkat percaya diri dalam mengambil keputusan untuk kembali meninjau cara pertanian tradisional setelah beberapa kali mengalami gagal panen. Saat ini masyarakat hanya berpasrah setelah mengetahui jika darah mereka telah terkontaminasi dengan pestisida karena tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan mencuci darah di rumah sakit. Beberapa saran yang diajukan: (1) Pemerintah seyogyanya bertanggung jawab terhadap kondisi yang dialami oleh para petani saai iui~ (2) Petani tidak menjadi ajang perebutan atau arena kompetisi produsen-prodiJsen pelbagai proch1k teknologi pertanian tetapi petani hanis mampu menjadi produsen yang mandiri; (3) Strategi penggunaan pestisida itu harus dievaluasi kebera.daannya saat ini, dengan merubah paradigm pembangunan dengan menempatkan pembangunan ''modal sosial" para petani itu sebagai prioritas utama.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Additional Information (ID): | 01/81091 |
Uncontrolled Keywords: | dinamika pengetahuan,produksi petani |
Subjects: | 600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 630.7Education, Research, Related Topics of Agriculture (Pendidikan Pertanian, Riset Penelitian Pertanian) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian |
Depositing User: | Praba UT |
Date Deposited: | 17 Oct 2016 03:54 |
Last Modified: | 30 Jul 2018 04:39 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2811 |
Actions (login required)
View Item |