Roslina, (2014) Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 3 Sibolga dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
42080.pdf Download (10MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengukur besamya pengaruh budaya organisasi dan motivasi keija guru, terhadap kinerja guru melalui kepuasan kerja guru. Instrumen berbentuk kuisioner digunakan sebagai alat untuk mendeteksi 40 responden di Sekolah Menengah Pertarna Negeri 3 Sibolga yang berlokasi di wilayah seputar Kota Sibolga. Pengumpulan data dilaksanakan selama 2,5 bulan, yaitu antara bulan Januari 2014 sampai dengan pertengahan bulan Maret 2014. Variabel yang digunakan adalah budaya organisasi, motivasi kerja sebagai variabel independen, kepuasan kerja sebagai variabel intervening dan kinerja guru sebagai variabel dependen. Data dianalisis menggunakan analisis Jalur, Uji t, Uji F, dan Uji determinasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dan budaya organisasi, motivasi kerja guru dan kepuasan kerja secara bersamasama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru hal ini terlihat dari nilai F (F hit = 90.930 > F tabel = 2.87). Sedangkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa budaya organisasi, (t hit = 2.415 > t tab = 1.684), motivasi ke!ja guru (t hit = 2.496 > t tab = 1.684) dan variabel kepuasan kerja guru (t hit = 6.659> t tab = 1.684) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara langsung budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terbadap kinerja guru. Budaya organisasi juga berpengaruh positif dan signifikan terbadap kepuasan kerja. Di sisi lain motivasi keija berpengaruh positif dan signifikan terhadap kineija guru dan berpengaruh positif dan signifikan terbadap kepuasan kerja. Demikian juga kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung budaya organisasi lebih kuat terbadap kine!ja guru sebesar 49,7 % dibandingkan pengaruh langsung budaya organisasi terbadap kineija guru sebesar 28,4 %. Kepuasan ke!ja sebagai variabel intervening relatif berpengaruh menentukan peningkatan kineija guru. Di sisi lain basil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh langsung motivasi keija terbadap kinerja guru lebih kuat yaitu 51,2% dibandingkan melalui kepuasan kerja yaitu sebesar 34,7 %. Dengan demikian kepuasan kerja tidak berperan sebagai variabe1 perantara.
Actions (login required)
View Item |