Gerakan nasional “ayo kerja” secercah optimisme UKM menyongsong MEA 2015

Sambada, Dwi (2015) Gerakan nasional “ayo kerja” secercah optimisme UKM menyongsong MEA 2015. In: Seminar temu ilmiah guru (TING) VII tahun 2015, 27-29 November 2015, Balai Sidang Universitas Terbuka (UTCC).

[img]
Preview
Text
2015-dn-011.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (95kB) | Preview

Abstract

Kunci utama dalam menghadapi tantangan di kancah MEA adalah “daya saing” yang handal. Pemberlakuan MEA 2015 akan dapat menjadikan kita sebagai konsumer, yang ditandai dengan hanya menjadi pasar impor, apabila tanpa persiapan yang matang dalam meningkatkan produktivitas, efesiensi, dan daya saing. Produktivitas yang tinggi mencerminkan daya saing tinggi dan daya saing tinggi berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk bisa menjadi negara dengan daya saing tinggi harus ada beberapa strategi yang harus terpenuhi diantaranya meliputi infrastruktur, kualitas birokrasi, stabilitas ekonomi makro, serta pendidikan,yang kesemuanya bermuara pada upaya meningkatkan daya saing ekonomi. Produktifitas yang tinggi dapat dicapai, dengan meningkatkan budaya kerja/etos kerja yang baik dan kreatif untuk meningkatkan kualitas suatu produk barang dan jasa. Langkah pemerintah untuk menyemangati melalui jargon "Ayo Kerja" sangat bagus jika diiringi dengan kebijakan yang dapat meningkatkan kesempatan kerja atau mendorong terciptanya lapangan-lapangan pekerjaan baru. Potensi besar industri kreatif dapat membawa kemajuan pada ekonomi bangsa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak dapat lepas dari peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) karena jumlah unit usahanya sangat besar serta menyerap banyak tenaga kerja. UMKM bisa dikatakan merupakan sektor strategis bagi pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Karena UMKM memiliki beberapa kelebihan, diantaranya : pertama, jumlah industri yang besar dan terdapat pada setiap sektor-sektor ekonomi. Kedua, potensinya sangat tinggi dalam penyerapan tenaga kerja. Ketiga, kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB cukup tinggi yaitu sekitar 55,3 persen dari total PDB. Bisa dikatakan bahwa perkembangan UMKM selain menciptakan kesempatan kerja di masyarakat juga menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah dalam rangka menghadapi MEA telah menyiapkan kebijakan khusus untuk UMKM. Kebijakan yang pertama adalah peningkatan sentra atau klaster dalam upaya pengembangan produk unggulan daerah melalui pendekatan One Village One Product atau OVOP. Kebijakan yang kedua yaitu akan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kewirausahaan. Peningkatan sumber daya manusia menjadi sangat penting karena menjadi faktor utama terkait dengan perkembangan dan kemajuan UMKM dalam persaingan global. Sumber daya manusia merupakan kunci dari berhasil tidaknya, berkualitas atau tidaknya suatu hasil usaha. Untuk menghadapi MEA 2015, SDM yang dibutuhkan adalah SDM yang inovatif, kreatif,dan kompetitif. Peningkatan daya saing dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),diperlukan para pelaku UKM di Indonesia untuk menghadapi persaingan usaha yang makin ketat, khususnya dalam menghadapi MEA. Bagi Indonesia, UKM memiliki peran dan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional, karena menyumbang 53,3% dari total PDB (Pendapatan Domestik Bruto). UKM di Indonesia bergerak di sektor pertanian, industri dan keuangan. Keunggulan UKM dibanding Usaha Besar (Nigel, 2012) yaitu : inovasi teknologi mudah dilakukan dalam upaya pengembangan produk, hubungan kemanusiaan yang akrab terjalin dalam usaha kecil, kemampuan menciptakan kesempatan tenaga kerja yang cukup tinggi,fleksibel dan mudah menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat, dan manajerial yang dinamis dan peran kewirausahaan. UMKM dinilai lebih luwes jika dibandingkan dengan sektor usaha besar lainnya karena peran strategis UMKM mampu memberi kontribusi besar terhadap perekonomian riil Indonesia. Kesadaran semua warga bangsa meningkatkat etos kerja disegala bidang sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan Negara-negara lain di ASEAN.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information (ID): 2015-dn-011.pdf
Uncontrolled Keywords: daya saing, UKM, etos kerja
Subjects: 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 338.9 Economic Development and Growth (Perkembangan Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi,Pemberdayaan Ekonomi, Usaha Kecil)
Divisions: Koleksi Digital > Artikel
Depositing User: CR Cherrie Rachman
Date Deposited: 28 Oct 2016 06:32
Last Modified: 28 Oct 2016 06:33
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/4570

Actions (login required)

View Item View Item