Menata dan Menguatkan Institusi Pelayanan Publik Bersendikan Kearifan Lokal

Damanik, Fritz H.S (2014) Menata dan Menguatkan Institusi Pelayanan Publik Bersendikan Kearifan Lokal. In: Seminar Nasional UT 2014, 23 Oktober 2014, Universitas Terbuka Convention Center (UTCC).

[img]
Preview
Text
fekonisip11202.pdf

Download (218kB) | Preview

Abstract

Fungsi pelayanan publik, secara mendasar, harus diemban oleh setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen, maupun badan hukum lain yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik. Demi memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat menerima manfaatnya, maka upaya pembenahan pun terus dilakukan hingga membuahkan perbaikan. Hasil Survei Integritas Sektor Publik Indonesia Tahun 2013, yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mencatat peningkatan rata-rata nilai integritas instansi pusat menjadi 7,37 (dibanding tahun 2012 pada level 6,37). Terlepas dari kemajuan yang telah dicapai, semua pihak tak boleh lekas berpuas diri. Penataan dan penguatan pelayanan publik perlu terus digulirkan demi terwujudnya kelayakan sistem penyelenggaraan, sesuai asas-asas umum pemerintahan yang baik, menuju kemajuan Indonesia seutuhnya. Oleh karenanya, sungguh tepat bila berpaling pada kearifan local Indonesia untuk mewujudkan praktek terbaik (best practices) pelayanan publik. Dalam masyarakat multikultural Indonesia, sesungguhnya tidaklah sulit menemukenali berbagai kearifan lokal yang hidup dan menghidupi masyarakat. Kearifan lokal dapat ditemui dalam tarian, nyanyian, pepatah, petuah, atau semboyan kuno yang melekat pada keseharian. Kearifan lokal acap pula dikenal sebagai pengetahuan setempat (indigenous or local knowledge) atau kecerdasan setempat (local genius) yang menjadi dasar identitas kebudayaan. Untuk mengawali penataan dan penguatan pelayanan publik, misalnya, dapat mempedomani kearifan lokal Jawa Tengah (‘tanggap, tatag, tanggon’ yang bermakna peka, tahan uji, dapat diandalkan) atau Bali (‘awan aradin becik arata’ yang artinya setiap manusia haruslah jujur, adil, dan bijaksana dalam kehidupannya). Tentunya, masih banyak lagi kearifan lokal inti etos kerja (core local wisdom of work ethics) maupun inti kebaikan (core local wisdom of kindness) yang dapat direvitalisasi.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information (ID): fekonisip11202
Uncontrolled Keywords: pelayanan publik, penataan, penguatan, kearifan lokal
Subjects: 300 Social Science > 350-359 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran) > 351 Public Administration (Administrasi Negara)
Divisions: Prosiding Seminar > Seminar Nasional UT 2014
Depositing User: Praba UT
Date Deposited: 01 Nov 2016 02:34
Last Modified: 21 Sep 2018 02:56
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/4927

Actions (login required)

View Item View Item