Faktor-faktor yang Menghambat Akses Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Sintang Tahun 2008

Janatun, (2010) Faktor-faktor yang Menghambat Akses Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Sintang Tahun 2008. Masters thesis, Universitas Terbuka.

[img]
Preview
Text
41145.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Kemudahan akses dalam keterjangkauan biaya pengobatan maupun kemudahan akses menuju sarana kesehatan mutlak diperlukan bagi masyarakat, hal ini perlu mendapat perhatian serius bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan akses tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Sintang dan faktor-faktor yang menghambat dalam akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Sintang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali secara mendalam tentang faktor-faktor dalam akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Sintang. Cara pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara mendalam (In Depth Interview). Penelinan di lakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Puskesmas Pandan dan Puskesmas Senaning. Sumber Informasi pada Penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang sumber informasi diperoleh dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Kepala Bidang Program dan Informasi Kesehatan, kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Kepala Seksi Infokes, subyek penelitian dari puskesmas dipilih secara purposive 1 puskesmas yang mewakili daerah perkotaan atau dekat dengan kota dan 1 puskesmas yang mewakili daerah terpencil, Analisa data dengan menginventarisir serta mengidentifikasi faktor-faktor dalam akses pelayanan kesehatan dari setiap variabel penelitian, validasi data dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum masyarakat mudah untuk mengakses pelayanan kesehatan terutama untuk wilayah perkotaan dan pedesaan yang tersedia fasilitas dan tenaga kesehatan. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan adalah adanya kebijakan tentang pelayanan kesehatan bersubsidi terbukti meningkatkan utilisasi puskesmas dengan visite rate dan BOR (Bed Occupacy Rate) meningkat dari 6,34% tabun 2007 sebelum pelaksanaan kebijakan menjadi 21,65% tahun 2008 setelah pelaksanaan kebijakan, kemudian upaya yang lainnya adalah pelayanan kesehatan mobile dan pusling merupakan kegiatan inovatif lokal. Faktor-faktor yang menghambat akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Sintang adalah keterbatasan sarana dan tenaga kesehatan yaitu sebesar 60% desa masih kekurangan tenaga bidan di polindes, sebesar 43,9% desa masih kekurangan tenaga perawat di pustu dan sebesar 23,30% masih kekurangan tenaga di poskesdes dan sebesar 27,9 % atau sebanyak 80 desa masih belum memiliki fasilitas kesehatan. Faktor lain yang menghambat akses pelayanan kehatan adalah keterbatasan anggaran kesehatan hanya sebesar 7% dari Total APBD sehingga berimplikasi pada rendahnya akses pelayanan kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat kesenjangan akses pelayanan kesehatan antara daerah perkotaan dengan daerah terpencil di Kabupaten Sintang. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat akses pelayanan kesehatan di Kabupaten Sintang adalah keterbatasan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan anggaran kesehatan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information (ID): 41145.pdf
Uncontrolled Keywords: access, health services, personnel and health budgets, akses, pelayanan kesehatan, sarana, tenaga dan anggaran kesehatan
Subjects: 300 Social Science > 360-369 Social Problems and Services (Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial) > 362.1068 Medical Service Management (Manajemen Layanan Kesehatan)
Divisions: Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Ilmu Administrasi Publik
Depositing User: admin upload repo
Date Deposited: 02 Aug 2016 01:41
Last Modified: 16 Aug 2019 04:03
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/547

Actions (login required)

View Item View Item