Hubungan Pemilihan Saluran Komunikasi Dengan Tingkat Keberlanjutan Praktik Pertanian Organik (Kasus Petani Organik Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya)

Zubir, Edward and Wijanarko, (2014) Hubungan Pemilihan Saluran Komunikasi Dengan Tingkat Keberlanjutan Praktik Pertanian Organik (Kasus Petani Organik Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya). Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.

[img]
Preview
Text
2014_109.pdf

Download (687kB) | Preview

Abstract

Pengembangan wilayah dalam mendukung sektor pertanian ditetapkan dikecamatan Sungai Kakap sebagai Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) pada tahun 2005 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Kawasan ini kemudian diberi nama KUAT Kakap Bangkit yang terletak 20 Km dari Kota Pontianak dan ditetapkan sebagai sentra produksi padi untuk buffer stok kota Pontianak. Salah satu program yang dikembangkan saat ini adalah pengembangan pertanian padi organik di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Keberhasilan pembangunan pertanian sangat berhubungan dengan sejuahmana informasi inovasi diterima oleh para petani. Di sinilah pentingnya komunikasi penyuluhan pertanian. Salah satu aspek yang dikaji dalam komunikasi penyuluhan adalah pemilihan saluran komunikasi. Jika dikaitkan dengan komunikasi, dapat diketahui sejauhmana pemilihan saluran komunikasi berpengaruh terhadap kedinamisan suatu kelompok seperti memasukkan variabel penyuluh dan tokoh informal desa untuk melihat hubungannya dengan kedinamisan suatu kelompok. Untuk melihat hubungan saluran komunikasi dengan kedinamisan kelompok dalam penelitian ini tidak hanya yang sifanya saluran interpersonal, namun juga saluran media massa (elektronik maupun non-elektronik). Berdasarkan hal ini, dapat dilihat sejauhmana petani organik Di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya menggunakan saluran komunikasi yang ada baik yang tersedia di organisasi ataupun di luar organisasi dalam pengelolaan usaha tani padi organik. Kemudian sejauhmana pilihan terhadap saluran komunikasi ditentukan oleh tingkat keinovatifan petani dalam mengakses dan menggunakan saluran komunikasi yang ada serta sejauhmana pemilihan saluran komunikasi mempengaruhi praktik keberlanjutan usaha pertanian organik dengan melihat penerapan prinsip-prinsip pertanian organik seperti konversi lahan lebih dari tiga tahun, penggunaan bibit lokal, penggunaan pupuk organik, penggunaan pestisida non kimiawi dan pemisahan lahan dan irigasi dari pertanian non-organik. Metode penelitian menggunakan explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis. Sesuai dengan tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survei atau menggunakan paradigma kuantitatif. Di samping itu, pendekatan kualitiatf akan dilakukan dalam penelitian ini guna memperoleh informasi sebanyak mungkin melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Penentuan lokasi desa tempat kelompok tani berada dilakukan secara purposive. Selanjutnya dengan cara simple random sampling dipilih 1 kelompok tani yang rata-rata memiliki 25 – 30 orang anggota. Petani yang menjadi sampel penelitian dipilih secara proporsional sejumlah 30% dari tiap kelompok tani, dengan spesifikasi petani penggarap, baik petani maju dan pengikut yang membuat keputusan dalam berusahatani. Sehingga terpilih 36 sampel petani yang menjadi responden dalam penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang disertai dengan wawancara terhadap sejumlah petani organik Di Desa Sungai Rengasi Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Data-data pendukung yang bersifat langsung juga akan dikumpulkan melalui wawancara dengan PPL dan dinas pertanian Kabuapaten Kubu Raya yang mendampingi petani dan tokoh masyarakat yang paham dengan permasalahan pertanian organik. Data sekunder dikumpulkan dari instansi pemerintah setempat (desa/kecamatan), dinas pertanahan, dinas pertanian dan perkebunan atau data-data statistik terkait yang dapat diakses melalui internet.Setelah data terkumpul, maka data akan di-coding, dan di-entry dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa tingkat keinovatifan petani terhadap pertanian organik berhubungan dengan variabel kekosmopolitan, kepemilikan modal, keberanian mengambil resiko, keterlibatan dalam kegiatan kelompok dan intensitas berhubungan dengan pihak luar. Pemilihan saluran komunikasi menggunakan saluran komunikasi interpersonal dengan mengandalkan komunikasi tatap muka denga sesama petani dan penyuluh. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemilihan saluran komunikasi dengan praktik keberlanjutan pertanian organik. Artinya petani hanya mengandalkan media interpesonal saja. Oleh karena itu, perlu penguatan kegiatan penyuluhan pertanian organik di level kelompok tani. Di samping itu pula rekomendasi penguatan jaringan komunikasi interpersonal melalui tokoh masyarakat dan sesama petani sebagai kunci keberhasilan praktik organik.

Item Type: Monograph (Project Report)
Additional Information (ID): 2014_109
Uncontrolled Keywords: hubungan pemilihan, saluran komunikasi, tingkat keterlanjutan, praktik pertanian, organik
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences > 660-669 Chemical Engineering and Related Technologies (Teknologi Kimia dan Ilmu yang Berkaitan) > 668 Technology of Other Organic Products/Teknologi Produk Organik Lainnya
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian
Depositing User: Praba UT
Date Deposited: 09 Nov 2016 09:07
Last Modified: 26 Jul 2019 02:38
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6086

Actions (login required)

View Item View Item