Kemampuan Phytoseius Crinitus Swirski Et Schebter Memangsa Setiap Stadium Tetranychus Urticae Serta Beberapa Makanan Alternatif Untuk Perbanyakannya di Laboratorium

Budianto, Bambang Heru (2016) Kemampuan Phytoseius Crinitus Swirski Et Schebter Memangsa Setiap Stadium Tetranychus Urticae Serta Beberapa Makanan Alternatif Untuk Perbanyakannya di Laboratorium. In: Seminar Nasional Tahunan Matematika, Sains, dan Teknologi 2016, 22 September 2016, Balai Sidang Universitas Terbuka (UTCC).

[img]
Preview
Text
FMIPA2016_02.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (129kB) | Preview

Abstract

Tungau hama Tetranychusurticaeadalah penyebab bercak kuning disepanjang sirip daun singkong yang dapat menyebar ke semua bagian daun dan menyebabkan daun menjadi coklatkemerahan seperti karat. Pada serangan yang parah, bisa menyebabkan seluruh daun rontok dan tanaman menjadi gundul. Penelitian ini bertujuan (1) membandingkan kemampuan memangsa P. crinitusuntuk setiap stadium T. urticae, (2) menentukan jenis makanan alternatif P. crinitus dalam upaya perbanyakan di laboratorium. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan percobaan acak lengkap. Percobaan (1) pemberian makanan stadium telur, larva, nimfa, dan dewasa T. urticae, dengan 4 kali pengulangan. Percobaan (2), pemberian makanan polen tanaman-tanaman kacang panjang (Vigna sinensis), kastuba (Euphorbia pulcherrima Willd), dan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan 6 kali pengulangan. Variabel percobaan 1adalah banyaknya individu setiap stadium T. urticae yang dimangsa P. crinitus dalam 24 jam,dan pada percobaan 2 adalah kelulushidupan, fekunditas, lama waktu oviposisi, dan lama waktu daur hidup tungau predator P. crinitus pada setiap jenis makanan alternatif. Analisis yang digunakan adalah analisis variansi (uji F) dan uji beda nyata terkecil pada tingkat kesalahan 5% dan 1%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tungau predator P. crinitus lebih banyak memangsa stadium telur dibanding stadium lain dari daur hidup T. urticae (3,98 butir telur/individu tungau predator/24 jam). Selain itu, pollen Euphorbia pulcherrima lebih sesuai untuk pakan alternatif dalam tujuan perbanyakan tungau predator P. crinitus di laboratorium.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information (ID): FMIPA2016_02.pdf
Uncontrolled Keywords: Phytoseius crinitus, Tetranychus urticae, makanan alternatif
Subjects: 600 Technology and Applied Sciences > 630-639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) > 633.2 Forage Crops (Tanaman Pakan Ternak, Tumbuhan Pakan Ternak)
Divisions: Prosiding Seminar > Seminar Nasional FMIPA-UT 2016
Depositing User: rudi sd
Date Deposited: 09 Feb 2017 06:12
Last Modified: 09 Feb 2017 07:24
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6369

Actions (login required)

View Item View Item