Proporsi Pemahaman Mahasiswa S1 PGSD pada Materi Fisika Konsep Dasar IPA di Sekolah Dasar (PDGK4103) (Studi tentang Penguasaan Materi Fisika Mahasiswa S1 PGSD-UT)

Mujadi, (2016) Proporsi Pemahaman Mahasiswa S1 PGSD pada Materi Fisika Konsep Dasar IPA di Sekolah Dasar (PDGK4103) (Studi tentang Penguasaan Materi Fisika Mahasiswa S1 PGSD-UT). In: Temu Ilmiah Nasional Guru VIII Tahun 2016: Tantangan Profesionalisme Guru di Era Digital, 26 November 2016, Balai Sidang Universias Terbuka (UTCC).

[img]
Preview
Text
TING2016ST1-12.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview

Abstract

Hakekat dan pembelajaran sains di sekolah dasar. Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan di atas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisika) dan life sciences (ilmu biologi). Menurut para ahli Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Penjelasan ini mengandung maksud bahwa sains selain menjadi sebagai produk juga sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu pengetahuan manusia dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan tersebut. Keterkaitannya dengan pembelajaran IPA di sekolah dasar yang dewasa ini berbenturan dengan tantangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara global, dipaksa atau terpaksa guru-guru di sekolah dasar harus mampu secara mendasar menguasai konsep IPA secara baik dan benar. Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan di dalam kelas. Tindakan dapat dikatakan bersifat edukatif bila berorientasi pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Guru dituntut untuk mengembangkan semua aspek tersebut. Dengan demikian guru harus berkompeten dalam mengembangkan suatu pembelajaran. Dalam proses pembelajaran IPA di sekolah guru dituntut menguasai tiga komponen yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan, yaitu 1) produk ilmiah, 2) proses ilmiah, dan 3) sikap ilmiah. Ketiga komponen tersebut harus dilandasi dengan penguasaan konsep-konsep IPA yang berlaku di dalamnya. Berkaitan dengan tiga komponen tersebut diatas peneliti mencoba memetakan pada jenjang yang paling dasar dari pendidikan IPA , yaitu di sekolah dasar. Pembelajaran IPA di sekolah dasar dewasa ini masihlah sangat beragam, beragam dalam kemampuan guru memberikan pembelajaran IPA maupun beragam dalam ketersediaan alat peraga yang ada di sekolah. Suatu temuan yang tidak sedikit dan sangat kontras sekali bahwa terdapat sekolah dengan kelengkapan alat peraga IPA yang sangat komplit, namun sumber daya manusia (guru) belum mampu menguasainya dengan baik. Berdasarkan tersebut diatas peneliti mencoba melakukan suatu studi tentang seberapa besar proporsi mahasiswa (sebagai guru sekolah dasar) menguasai konsep IPA khususnya materi Fisika menjadi bahan penelitian peneliti. Dengan tingginya proporsi penguasaan konsep IPA (fisika) mahasiswa (guru) akan mampu mendapatkan hukum, teori, prinsip, dan fakta secara ilmiah. Namun sebaliknya jika proporsi mahasiswa (guru) dalam penguasaan konsep sangat rendah sulit diharapkan untuk mendapatkan produk, proses, dan sikap ilmiah yang lebih baik. Selanjutnya pemahaman dan pengimplementasian karakteristik psikologis siswa pada pembelajaran IPA, kejelasan wawasan guru tentang ruang lingkup IPA juga sangat menentukan kualitas pengajaran IPA di sekolah dasar.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information (ID): TING2016ST1-12.pdf
Uncontrolled Keywords: Proporsi, Konsep
Subjects: 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 374 Adult Education (Pendidikan untuk Orang Dewasa)
Divisions: Prosiding Seminar UT > Temu Ilmiah Nasional Guru VIII
Depositing User: rudi sd
Date Deposited: 20 Mar 2017 05:46
Last Modified: 25 Feb 2019 09:12
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6483

Actions (login required)

View Item View Item