Fatmawati, Sri (2018) Efektivitas Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) Dalam Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) Di Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kota Waringin Timur Kalimantan. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
43409.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) | Preview |
Abstract
Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamatan Teluk Sampit dan Kecamatan Pulau Hanaut merupakan kecamatan yang berada di sepanjang pesisir selatan Kabupaten Kotawaringin Timur dengan potensi kekayaan alam pesisir yang besar. Kondisi ini kontradiktif dengan potensi kekayaan alam yang ada, dimana kondisi umum sosial ekonomi masyarakatnya relatif miskin dibandingkan dengan desadesalainnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (BPS 2011). Permasalahan ketimpangan sosial ekonomi yang dihadapi Kabupaten Kotawaringin Timur dalam pengembangan dan pembangunan kawasan pesisir diantaranya adalah: l) uasnya wilayah dan kondisi transportasi yang kurang memadai; 2) terbatasnya fasilitas kelembagaan menimbulkan kendala dalam pemanfaatan, pembinaan, pengelolaan, dan pengawasan sumberdaya; 3) terbatasnya kemampuan dan akses permodalan mengakibatkan potensi belum dapat dieksploitasi secara optimal; 4) sarana produksi masih didatangkan dari luar daerah; serta 5) usaha sektor kelautan dan perikanan belum banyak menarik minat investor untuk menanamkan investasinya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) di Kecamatan Teluk Sampit berdasarkan aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat dalam Pengembangan Program Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) Kabupaten Kotawaringin Timu; (2) Menganalisis tingkat efektivitas pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) di Kecamatan Teluk Sampit dalam program Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) Kabupaten Kotawaringin Timur; dan (3) Untuk mengetahui strategi pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir dalam mengoptimalkan Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh di Kabupaten Kotawaringin Timur Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi efektivitas pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) di Kecamatan Teluk Sampit berdasarkan aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat dalam Pengembangan Program Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) Kabupaten Kotawaringin Timur akan digunakan analisis deskriptif Sedangkan untuk menganalisis efektivitas pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) menggunakan teknik analisis kualitatif dengan metode skoring. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana strategi pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir Kecamatan Teluk sampit dalam mengoptimalkan Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh di Kabupaten Kotawaringin Timur menggunakan analisis SWOT. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian, diantaranya sebagai berikut : (1) Skala Sosial Ekonomi Kelompok Masyrakat Pesisir di ketiga desa yang menjadi lokasi pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh di Kabupaten Kotawaringin Timur relatif rendah dari segi ekonomi masyarakat nelayan, tingkat pendidikan masyarakat juga tergolong rendah dengan mayuoritas masyarakat hanya mengenyam pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun, begitu juga dengan keterarnpilan kelja masyarakat mayoritas menguasai keterarnpilan sebagai nelayan tradisonal. (2) Proses Pemberdayaan masyarakat sudah terbentuk sejak awal sebelum dilaksanakannya kegiatan Peogembangan Kawasan Pesisir Tangguh dengan melibatkan tim pendamping dan tim pemberdayaan yang ditunjuk olah instansi terkait, dalam hal ini Dinas Perikanan kabupaten Kotawaringin Timur, tetapi dengan adanya kegiatan PKPT di Kecamatan Teluk Sampit tingkat Pemberdayaan masyarakat menjadi lebih efektif. (3) Tingkat Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pesisir dalam Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh yang di analisis menggunakan metode likers dinilai Efektif, hal ini ditunjukkan dengan dilibatkannya masyarakat dalam setiap tahapan proses Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh mulai dari tahapan perencanaan yang didampingi oleh tim pendamping, hingga pelaksanaan pengembangan kegiatan yang dilaksanakan dan dikelola langsung oleh masyarakat dengan sistem swakelola. Beberapa alternatif strategi yang dapat dikembangkan dari penelitian ini diantaranya adalah : (1) Menguatkan kelembagaan (Kelompok Masyarakat Pesisir) agar guna memaksimalkan tujuan pembangunan, (2) Kelompok hams bisa memobilisasi masyarakat yang lain untuk berperan aktif dan berpartisifasi dalam pembangunan, (3) Memperkuat fungsi pendampingan melalui penyuluhan, sosialisasi pelatihan dan pembimbingan guna mengoptimalkan peluang yang ada, ( 4) Masyarakat harus berkomitmen bersama agar konsiten dalam pencapaian tujuan (5) Melaksanakan koordinasi dan meningkatkan fungsi pengawasan internal kelompok secara efektif dan efisien dan (6) Masyarakat nelayan harus dapat menyatukan persepsi untuk pencapaian tujuan bersama, (7) Masyarakat agar berperan aktif dalam setiap kegiatan sosialisasi dan pertemuan guna menyerap informasi dengan maksimal.
Actions (login required)
View Item |