Fatmasari, Rhini and Rismita, (2018) Blue Ocean Strategy, Creating Market Space Without Competitors and Let the Competition No More Relevant. In: International Seminar and Conference 2018 The Society Empowerement through Creative Economics and Education in Disruptive Era, 15 – 16 November 2018, Universitas Negeri Jakarta.
|
Text
Proseding ISC Tahun 2018.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Ketatnya persaingan dalam dunia usaha membutuhkan lahirnya strategi-strategi baru yang tidak seketika dapat ditiru oleh para pesaing. Salah satu cara yang lazim dilakukan adalah dengan menciptakan competitive advantage, selanjutnya agar tetap eksis perusahaan harus berupaya mengatur strategi yang membangun keunggulan memenangkan persaingan. Upaya ini memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk promosi dan pengembangan produk yang diarahkan agar sebuah produk tetap bertahan di pasar. Kondisi tersebut secara langsung berdampak pada persaingan terbuka antar produk. Sehingga ada produk yang bertahan di pasar dan ada produk yang terpaksa “gulung tikar”, tersingkir dari gelanggang. Pemasar berkompetisi dengan para pesaing dengan berlomba-lomba menonjolkan keungulan kompetitif yang dimiliki perusahaan. Menurut W. Chan Kim and Renee Mauborgne (2005), perusahaan selalu berusaha untuk merebut bagian pasar yang terbesar dengan membangun pertahanan terhadap kompetisi pada satu industri yang sejenis. Strategi yang digunakan adalah dengan membuat pilihan antara nilai yang akan diberikan kepada konsumen dan biaya yang harus dikeluarkan. Penciptaan nilai lebih bagi kosumen juga berarti besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Akhirnya pemasar harus membuat pilihan antara diferensiasi dan biaya yang murah. Konsumen yang sudah semakin “cerdas” mulai dapat memilih antara manfaat yang diberikan oleh suatu produk dengan biaya yang dikeluarkan. Loyalitas saat ini mulai dipertanyakan karena banyaknya pilihan produk yang tersedia. Agar tetap menjadi pilihan, perusahaan mesti berupaya lebih keras agar dapat memenuhi nilai yang diinginkan konsumen terhadap barang dan jasa berupa Point-of-difference (POD) yaitu atribut positif atau benefit yang diasosiasikan dengan suatu merek dan diyakini konsumen tidak akan didapatkan dari merek pesaing. Tertarik pada permasalahan di atas, maka tulisan ini akan membahas bagaimana mengalihkan diri dari persaingan di Red Ocean yang sangat kompetitif, menuju pada Blue ocean yang membuat kompetisi jadi tidak relevan lagi. Blue Ocean Strategy tidak menggunakan kompetisi sebagai patokan. Sebaliknya menggunakan strategi yang disebut value innovation.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information (ID): | 22/S0033.pdf |
Uncontrolled Keywords: | dunia usaha , competitive advantage, blue ocean strategy, value innovation |
Subjects: | 600 Technology and Applied Sciences > 650-659 Management and Auxiliary Service (Manajemen dan Ilmu yang Berkaitan) > 658.401 Planning and Strategic Management (Manajemen Perencanaan dan Manajemen Strategi) |
Divisions: | Koleksi Digital > Artikel |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 10 Aug 2022 04:06 |
Last Modified: | 23 Nov 2022 01:14 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/9970 |
Actions (login required)
View Item |