Prakoso, Teguh (2023) Nilai Kesalehan Sosial dalam Kerangka Etika Profetik Novel-Novel Karya Ahmad Tohari. Doctoral thesis, Universitas Negeri Semarang.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB-1.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
03-Bab II Disertasi 05.pdf Download (487kB) | Preview |
|
|
Text
04-Bab III Disertasi 05.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 4.pdf Download (37MB) | Preview |
|
|
Text
06-Bab V Disertasi 05.pdf Download (55kB) | Preview |
|
|
Text
07-Daftar Pustaka 05.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (442kB) | Preview |
Abstract
Dalam karya sastra, gambaran kehidupan dengan segala pernak-perniknya selalu memberikan tafsiran beragam bagi para pembacanya. Antara kesadaran iman dengan perilaku amal saleh tampaknya masih menempati ruang yang secara dikotomi terpisah. Padahal, mestinya tidak demikian. Ajaran agama apapun selalu mengajarkan umat-Nya untuk selalu berbuat baik. Pesan-pesan demikian terdapat pula pada novel-novel Ahmad Tohari. Atas dasar itu, peneliti tertarik untuk menganalisis semua novel tersebut, khususnya tentang nilai kesalehan sosial dan filsafat kenabian (prophet). Tujuan penelitian ini mencakup tiga hal. Pertama, menemukan pandangan dunia pengarang tentang nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik yang dimunculkan dari struktur cerita novel-novel karya Ahmad Tohari. Kedua, menemukan pola nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik pada novel-novel karya Ahmad Tohari. Ketiga, menemukan relasi antara pola-pola nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik dengan realitas sosial yang di masyarakat (khususnya saat Pandemi COVID-19)? Sebagai penelitian deskriptif-kualitatif menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan ditopang teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann, etika profetik Kuntowijoyo, semiotika budaya Jurij Lotman, dan fungsi estetika teks Jan Mukarovsky, peneliti ini ingin mengungkap tujuan penelitian yang dimaksud. Pendekatan sosiologi sastra digunakan karena persoalan kesalehan sosial dalam novel-novel Ahmad Tohari pada penelitian ini hanya dapat diperoleh melalui penelitian ini. Artinya, teks dipandang sebagai objek estetis dan dinamis. Gejala kedinamisan ini merupakan bagian dari strukturasi yang lebih luas. Jadi, terdapat tiga tujuan yang diharapkan diperoleh dengan paradigma tersebut. Pertama, tentang pandangan dunia pengarang tentang nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik yang dimunculkan dari struktur cerita novel-novel karya Ahmad Tohari. Kedua, tentang pola nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik dalam novel-novel karya Ahmad Tohari. Ketiga, tentang relasi antara pola-pola nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik dengan realitas sosial yang di masyarakat, khususnya saat pandemi COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan dunia Ahmad Tohari tentang nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik terdeskripsikan pada semua novelnya. Pertama, konsep sangkan paraning dumadi yang bermakna bahwa segala sesuatu itu berasal dari satu titik, dan suatu ketika akan kembali pada titik semula. Kedua, harmonisasi dan keselarasan hidup adalah fondasi yang seharusnya dimiliki setiap individu di dalamnya. Ketiga, desa-kota yang memoderasi pemikiran tentang keterbukaan dan kemajuan menjadi bekal dalam berkehidupan bermasyarakat. Keempat, Islam yang mencerahkan. Sementara itu, pola-pola nilai kesalehan sosial dalam kerangka etika profetik yang terbentuk pada novel-novel Ahmad Tohari mencakup tujuh pemikiran: memiliki solidaritas sosial, suka menolong, toleransi, adil dan seimbang, mempertimbangkan kesejahteraan umum, senang bekerja sama, dan bersikap jujur. Dalam kerangka etika profetik, pesan itu pun merujuk juga pada upaya yang secara garis besar melingkupi tiga hal, yakni upaya memanusiakan manusia; melakukan pembelaan dengan memerdekakan mereka yang ‘tertindas’, sebagaimana yang menimpa Mbok Ralem, Karman, Kinah, Srintil, Lasi, Darsa, Kabul, Amid, dan lainnya; serta transendensi yang mengandung maksud bahwa segala sesuatu harus mendasarkan pada keyakinan bahwa itu semua dilakukan atas dasar Tuhan sebagai penguasa jagad raya. Dalam hal relasi antara pola yang terbentuk dengan realitas sosial khususnya pada saat pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa manusia-manusia yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia masih harus terus diupayakan. Atas dasar tersebut, pesan-pesan yang disampaikan Ahmad Tohari melalui semua novelnya telah menunjukkan pandangan dunianya bahwa segala sesuatu berasal dari satu titik, dan akan kembali ke titik semula. Selain hierarki asal-usul manusia dalam konsep sangkan paraning dumadi, salah satu titik pergerakan yang digunakan adalah desa-kota dalam artifisal yang tidak hanya merujuk geografis. Konsep ini diderivasikan dalam bentuk harmonisasi dan keselarasan hidup yang menjadi pijakan semua umat manusia, apa pun agama mereka. Pada akhirnya, terdapat sebuah pesan mendasar bahwa heterogenitas adalah sebuah keniscayaan karena Indonesia adalah negara dengan beragam suku, adat, dan budaya yang ada dan dalam konteks yang demikian. Islam adalah agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam. Pemikiran-pemikiran moderat yang demikian menjadi satu dasar untuk terciptanya masyarakat yang berbudi pekerti luhur sebagaimana muncul dalam pemikiran Haji Bakir, Pak Tarya, dan Kyai Ngumar, serta beberapa tokoh lain pada semua novel karya Ahmad Tohari.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Additional Information (ID): | 23/C0002.pdf |
Uncontrolled Keywords: | nilai kesalehan sosial, etika profetik, strukturalisme genetik, dan novel-novel Ahmad Tohari |
Subjects: | 400 Language > 410-419 Linguistics (Linguistik, Bahasa Indonesia) > 410 Linguistics (Linguistik) |
Divisions: | Thesis,Disertasi & Penelitian > Disertasi |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 01 Sep 2023 07:31 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 03:21 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/10539 |
Actions (login required)
View Item |