Pengelolaan Usaha Kecil Hasil Bimbingan Lembaga Pengembangan Wirausaha UT

Dewiki, Santi (1995) Pengelolaan Usaha Kecil Hasil Bimbingan Lembaga Pengembangan Wirausaha UT. Project Report. Universitas Terbuka, Jakarta.

[img]
Preview
Text
80548.pdf

Download (704kB) | Preview

Abstract

Semangat kewirausahaan menjadi makin penting di Indonesia, karena diharapkan semangat tersebut akan dapat memecahkan masalah ketenagakerjaan, khususnya menampung angkatan kerja yang jumlahnya makin lama makin besar. Untuk itu tantangan yang kita hadapi adalah mengembangkan semangat kewirausahaan di masyarakat atau membantu berkembangnya masyarakat wirausaha di negara Indonesia. Satu pertanyaan yang dihadapkan pacta hari ini dan di masa yang akan datang adalah apakah yang dapat dilakukan suatu lembaga pendidikan dalam hal ini? Universitas Terbuka (UT) selain sebagai suatu lembaga pendidikan yang berupaya mengembangkan sistem pendidikan tinggi yang lebih relevan dengan kebutuhan pembangunan, juga mengadakan program kegiatan Wirausaha Mandiri, dengan mendirikan suatu lembaga, yakni Lembaga Pengembangan Wirausaha Mandiri. Lembaga itu didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor UT nomor OSOB/PT45 /KEP/1991. Konsep pengembangannya bersumber dari LEDA yang ada di DEPNAKER RI. Salah satu kegiatannya adalah mengadakan Achievement Motivation Training (AMT) selama P 1 (satu) minggu serta menyediakan kredit sebesar dua juta rupiah (Rp 2.000.000,00) bagi anggota keluarga karyawan UT golongan I dan II. Kredit ini dikembalikan setelah 3 bulan akad (perjanjian) dengan bunga p 1% selama 2 tahun. Setelah itu, untuk membantu tata cara pengelolaannya, peserta wirausaha mandiri Universitas Terbuka didampingi oleh seorang pembimbing dan supervisi per bidang usaha. Para pembimbing itu sebagian besar adalah para dosen dari 4 fakultas yang ada di Universitas Terbuka. Salah satu gagasan yang datang dari karyawan UT adalah gagasan untuk berdagang ikan segar milik Ibu Sutini (isteri Bapak Untung Supangkat) . Gagasan tersebut merupakan gagasan usaha kecil yang baik, mengingat kebanyakan warga kota Jakarta adalah tukang makan. Mereka sekeluarga pacta umumnya, apabila liburan ataupun pada saat pesta akan menyuguhkan lauk ikan, entah itu ikan mas maupun gurame. Hal itu berarti, bahwa mereka membutuhkan pasar ikan segar. Karena Jakarta merupakan kota yang sibuk dan penuh kemacetan, tentunya konsumen ingin mendapatkan ikan segar di tempat yang mudah dijangkau, tidak macet dan tentunya dengan harga yang lebih murah daripada harga di pasar swalayan. Gagasan tersebut dikatakan baik, karena gagasannya dapat secara tepat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan oleh konsumen, yang kurang dapat dipenuhi oleh jasa yang telah ada. Dalam pengerjaan administrasi usahanya, pacta mulanya Ibu Sutini dan keluarga memperhitungkan marjin keuntungan dengan cara-cara perkiraan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Additional Information (ID): 96/80548
Uncontrolled Keywords: Usaha Kecil; Wirausaha
Subjects: 300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 338.04092 Entrepreneurs (Entrepreneur, Wirausaha)
300 Social Science > 330-339 Economics (Ilmu Ekonomi) > 338.9 Economic Development and Growth (Perkembangan Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi,Pemberdayaan Ekonomi, Usaha Kecil)
Divisions: Thesis,Disertasi & Penelitian > Penelitian
Depositing User: Praba UT
Date Deposited: 24 Oct 2016 01:56
Last Modified: 28 Sep 2018 09:04
URI: http://repository.ut.ac.id/id/eprint/3666

Actions (login required)

View Item View Item