Jamaludin, (2006) Seni Dan Budaya Dalam Pembelajaran Kimia. Pena Wiyata, Jurnal Pendidikan dan Humaniora. pp. 79-86. ISSN 1412-6475
|
Text
Seni dan Budaya.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (10MB) | Preview |
Abstract
Salah satu dari beberapa upaya pengajar ilmu kimia adalah untuk mengubah budaya belajar dari gum sebagai pusat (teacher-centered) menjadi siswa sebagai pusat (student-centered), Dalam kaitannya dalam proses pernbelajaran sehari-hari, pengajar hams menciptakan pembelajaran yang kreatif, yang memungkinkan terjadinya interaksi dan negosiasi dalam diri setiap siswa dan gum sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna. Pemanfaatan seni dan budaya lokal dalam pembelajaran berdasar pada teori Vygotsky tentang teori kontruktivisme. Strategi yang diterapkan dalam proses pembelajaran adalah untuk mempelajari ilmu kimia dengan menggunakan berbagai tipe scni dan budaya sebagai mctodcnya. Seni dan budaya lokal digunakan sccara intensifsebagai media instruksional. Penggunaan seni dan budaya dalam pcmbelajaran ilmu kima telah dilaksanakan di SMA Dharma Karya Yayasan Pembina Indonesia-Universitas Terbuka (YP-UT), sebuah Sekolah Menengah Atas di Jakarta Selatan. Materi pengajarnya adalah reduksi dan oksidasi dengan topik khusus korosion dan sitor, sejenis alat musik orang Sunda, sebagai media. Dalam penelitian ini, siswa juga diajarkan dengan topik yang lain: sebagai contoh: menjelaskan perpindahan dari keempat periode bagi siswa kelas tiga Sekolah Menengah Alas menggunakan bonang, sebuah macam alat musik orang Sunda yang terbuat dari besi, sebagai media. Keuntungan dari penggunaan seni dan budaya lokal dalam pembelajaran ilmu kimia pada siswa sekolah menengah atas adalah: 1) siswa menjadi lebih aktif, 2) media dapat secara langsung didapatkan dari pengalaman, 3) mempelajari ilmu kimia menjadi lebih menyenangkan, dan 4) memperkaya siswa dengan berbagai macam seni dan budaya. Kerugian atas penggunaan seni dan budaya lokal dalam pembelajaran ilmu kimia dalam penelitian ini adalah: 1) dibutuhkannya waktu yang lebih lama dalam mempcrsiapkan desain instuksional dan dalam pencarian materi tentang seni dan budaya lokal yang dapat dipadukan dengan pelajaran, 2) dibutuhkannya anggaran yang lebih besar dalam pcnyediaan materi-media tentang seni dan budaya lokal dan pengadaan fotokopi untuk Icmbar-Iembar tugas siswa, 3) kelas menjadi lebih kotor dan ganduh
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information (ID): | Seni dan Budaya.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Budaya Pembelajaran, Teori Konstruktivisme |
Subjects: | 300 Social Science > 370-379 Education (Pendidikan) > 371.36 Project Methods (Metode Pengajaran Tertentu, Metode Pembelajaran Tertentu) |
Divisions: | Koleksi Digital > Artikel |
Depositing User: | CR Cherrie Rachman |
Date Deposited: | 29 Oct 2019 03:28 |
Last Modified: | 29 Oct 2019 09:05 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/8759 |
Actions (login required)
View Item |