Rhynaidie, Kaisar Bagus Purnawijaya (2019) Regulasi Penanganan Kejahatan Siber di Lingkungan Tni Angkatan Darat. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
43794.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (21MB) | Preview |
Abstract
Di era dunia maya saat ini, peranan TNI AD tidak hanya menghadapi peperangan secara konvensional tetapi juga kejahatan siber yang mengancam pertahanan nasional. Organisasi TNI AD telah membuat Satuan Tugas Siber (Satsiber TNI) yang bertugas memonitor dan melaporkan konten/berita hoax terkait institusi TNI AD. Dengan semakin kompleksnya jenis kejahatan siber, maka diperlukan peningkatan fungsi Satuan siber 1NI AD yang memiliki kemampuan ofensif yaitu untuk memperkuat kearnanan jaringan dan melakukan serangan siber kepada musuh. Penelitian ini mendeskripsikan Satuan Siber TNI AD yang akan ditingkatkan fungsinya dalam menghadapi ancaman kejahatan siber dari semula hanya memiliki kemampuan defensif menjadi berkemampuan ofensif Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi, sedangkan untuk informan penelitian adalah 55 personel Saluan Siber 1NI AD dan 4 personel Spamad. Teknik analisis data menggunakan teknik trianggulasi data dengan earn membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing sumber. Hasil penelitian ini adalah ancarnan kejahatan siber mempengaruhi peningkatan fungsi Satuan Siber TNI AD untuk mencegah terjadinya sabotase, pencurian data rahasia militer dengan menggunakan sistem enkrips hacking, teror digital, serangan psikologi siber dan serangan terhadap infrastruktur dan sistem informatika TNI AD. Dalam upaya peningkatan fungsi Satuan Siber TNI AD masih terdapat beberapa factor penghambat, yaitu : Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, rnasih lemahnya hukum/peraturan yang mengatur mekanisme kerja Satuan Siber TNI AD, terbatasnya koordinasi lintas sektoral antar Satuan Siber Nasional. Peran Satuan Siber TNI AD dalam mengungkap kejahatan siber masih terbatas pada cyber defense, monitoring media dan pelaporan konten atau berita hoax saja. Rekomendasi yang diajukan sesuai dengan revolusi industri 4.0 yang menjadi prioritas pemerintah yaitu membentuk arsitektur siber kontemporer, menciptakan manajemen keamanan dan kontijensi siber, membentuk kolaborasi keamanan siber dalam lingkup internasional, regional dan bilateral, meningkatkan penegakan hukum di bidang IT/siber, mengutamakan inovasi dan kreativitas dan peningkatan kemampuan SOM di bidang siber serta melakukan pendekatan antar Stakeholder di bidang siber nasional.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information (ID): | 43794.pdf |
Uncontrolled Keywords: | Cyber crime, The Anny Cyber Unit, Hoaxes, Hacking. Kejahatan siber, Satuan Siber TNI AD, Hoax, Hacking |
Subjects: | 300 Social Science > 340-349 Law (Ilmu Hukum) > 345.02 Crimes (Kejahatan) 300 Social Science > 350-359 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran) > 351 Public Administration (Administrasi Negara) |
Divisions: | Tugas Akhir Program Magister (TAPM) > Magister Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | Praba UT |
Date Deposited: | 01 Nov 2019 03:48 |
Last Modified: | 04 Nov 2019 03:41 |
URI: | http://repository.ut.ac.id/id/eprint/8772 |
Actions (login required)
View Item |