Pengembangan Bahan Ajar Pendamping Tematik Terpadu Aspek Kognitif Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Sekolah Dasar

Solichah, (2018) Pengembangan Bahan Ajar Pendamping Tematik Terpadu Aspek Kognitif Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Sekolah Dasar. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Text 43608.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB)

Abstract

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Untuk. mendukung ketercapaian tujuan kurikulum, diperlukan buku tematik berbasis aktivitas yang mendorong siswa untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. Pemerintah telah menyediakan buku wajib tematik terpadu yaitu buku siswa dan buku guru. Buku tematik yang disediakan pemerintah meskipun sudah beberapa kali mengalami revisi, namun materi kognitif dirasa masih kurang untuk memperdalam pengetahuan siswa. Berdasarkan wawancara awal dengan guru dan pengalaman mengajar guru kelas IV di SD Negeri Kedungbanteng 02, SD Negeri Bakung 01, dan SD Negeri Sidomulyo 03 ditemukan fakta bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 menggunakan buku ajar dari pemerintah masih banyak mengalami kendala pada aspek kognitif karena rnaterinya kurang luas. Siswa membutuhkan buku pendamping untuk membantu dalam menyelesaikan pennasalahan yang ada pada buku siswa dari pernerintah. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar siswa dinyatakan tuntas jika telah mencapai skor 70 <E<100. Hasil akhir belajar siswa secara klasikal dinyatakan tuntas apabila banyaknya siswa tuntas belajar >85% dari jumlah siswa yang mencapai skor KKM. Studi di lapangan dari tiga SD mencapai rata-rata ketuntasan sebesar 58%. Hal ini membuktikan bahwa siswa masih belum mencapai KKM atau ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85% khususnya aspek kognitif. Prestasi yang dicapai masih rendah. Adanya kesenjangan antara kenyataan di lapangan dengan kondisi yang ideal harus segera diatasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya solusi. Beberapa alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan mengembangkan bahan ajar pendamping tematik terpadu aspek kognitif mengubah strategi pembelajaran, dan menggunakan media interaktif. Dari beberapa alternatif tersebut yang paling cocok adalah dengan mengembangkan bahan ajar pendamping tematik terpadu aspek kognitif dengan mengemas materi pembelajaran menjadi lebih luas sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dibahas dalam suatu pembelajaran, Bahan ajar pendamping tematik terpadu yang dikembangkan adalah bahan ajar pendamping tematik terpadu aspek kognitif subtema Keberagaman Budaya Bangsaku di kelas IV sekolah dasar yang dikemas dalam bentuk buku, Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar pendamping merupakan bahan ajar yang digunakan untuk melengkapi kekurangan yang ada pada buku pokok. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa Aspek kognitif merupakan kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Kognitif berkaitan dengan kegiatan mental dalam memperoleh, mengolah, mengorganisasi, dan menggunakan pengetahuan. Metode penelitian yang digunakan untuk: mengembangk:an bahan ajar pendamping tematik terpadu ini adalah model four D yang memiliki empat tahap yakni tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Setting penelitian adalah di SD Negeri Kedungbanteng 02, SD Negeri Bakung 01, dan SD Negeri Sidomulyo 03. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV dari ketiga SD tersebut. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan produk dari tingkat kevalidan diperoleh basil sangat valid secara teoritik, sangat praktis dilaksanakan oleh guru dan siswa sangat menarik digunakan dalam pembelajaran, dan sangat efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Saran bagi pengembang untuk penelitian pengembangkan selanjutnya dapat dibuat untuk tema~tema dan subtema yang lain sehingga bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.

Actions (login required)

View Item