Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pembelajaran Langsung (Studi Quasi-Experiment untuk Materi Lingkaran pada Siswa Kelas VIII SMPN di Kabupaten Sumbawa Barat)

Kurnia, Suci (2014) Perbandingan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pembelajaran Langsung (Studi Quasi-Experiment untuk Materi Lingkaran pada Siswa Kelas VIII SMPN di Kabupaten Sumbawa Barat). Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 42053.pdf Download (13MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pembelajaran langsung pada siswa SMPN di kabupaten Sumbawa Barat untuk materi lingkaran tahun pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 42 siswa di SMPN 1 Brang Ene dan 39 siswa di SMPN 6 Taliwang. Desain penelitian eksperimental semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control group pre-test post-test. Hasil pre-test dan post-test digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis yang dimiliki siswa dengan menggunakan rumus N-gain. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada pengelompokkan siswa menggunakan ANOVA satu arah. Pengujian hipotesis statistik yang akan dilakukan adalah Uji t-student atau Uji Mann-Whitney U-Test (jika data tidak memenuhi asumsi normalitas). Hasil analisis data diperoleh skor post-test kemampuan berpikir kritis matematis thitung > ttabel (7 ,595 > 2,022) sehingga kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Dan skor post-test kemampuan berpikir kritis matematis berdasarkan tes kemampuan awal thitung > ttahel (3,377 > 2,135) sehingga siswa kelompok tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signiftkan daripada siswa kelompok sedang dan thitung > ttabel (3,563 > 2,238) sehingga siswa kelompok sedang memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signiftkan daripada siswa kelompok rendah pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol thitung > ttabel (3,011 > 2,147) sehingga siswa kelompok tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lelbih tinggi secara signiftkan daripada siswa kelompok sedang dan thitung > trahel (4,170 > 2,254) sehingga siswa kelompok sedang memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signiftkan daripada siswa kelompok rendah. Data skor N-gain Zhitung < Ztabel ( -6,457 < -1,96) sehingga peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Dan skor N-gain kemampuan berpikir kritis matematis berdasarkan tes kemampuan awal Uhitung < Utabel (41,5 < 65) sehingga siswa kelompok tinggi memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signifikan daripada siswa kelompok sedang. Dan Uhitung < Vtabel (19 < 30) sehingga siswa kelompok sedang memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signifikan daripada siswa kelompok rendah pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol uhitung < Utabel (52 < 60) sehingga siswa kelompok tinggi memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signifikan daripada siswa kelompok sedang. Dan Uhirung < Vtabel (1 < 21) sehingga siswa kelompok sedang memiliki peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis lebih tinggi secara signifikan daripada siswa kelompok rendah pada kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran langsung.

Actions (login required)

View Item