Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dan Model Konvensional Terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas VIII SMP Swasta Masyarakat Damai Gunung Sitoli Tahun Pelajaran 2017/2018

Telaumbanua, Soteriani (2018) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dan Model Konvensional Terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas VIII SMP Swasta Masyarakat Damai Gunung Sitoli Tahun Pelajaran 2017/2018. Masters thesis, Universitas Terbuka.

Preview

Text 43899.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (7MB) | Preview

Abstract

Masalah di dalam penelitian ini adalah kurangnya motivasi belajar siswa sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa di SMP Swasta Masyarakat Damai Gunungsitoli. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif Make a Match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran konvensional dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Masyarakat Damai Gunungsitoli. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan sampel berjumlah 60 orang yang terbagi menjadi 2 kelas. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, dengan sebelumnya dilakukan uji normalitas dan reliabilitas terhadap angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan motivasi belajar. Berdasarkan perhitungan data dapat diketahui bahwa pada siswa yang menggunakan model pembelajaran Make a Match memiliki siswa yang bermotivasi belajar tinggi sebanyak ada sebanyak 16 siswa atau 53% memiliki motivasi belajar tinggi. Sementara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada sebanyak 14 siswa atau 47. Sebaliknya pada penerapan Model konvensional, perolehan hasilnya yaitu sebanyak 14 siswa atau 47% memiliki motivasi belajar tinggi. Sementara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada sebanyak 16 siswa atau 53%. Kemudian pada hasil observasi akhir menunjukkan bahwa ada sebanyak 25 siswa atau 83% memiliki motivasi belajar tinggi. Sementara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada sebanyak 5 sisw1a atau 17%. Sebaliknya pada penerapan Model konvensional, perolehan hasilnya yaitu sebanyak 16 siswa atau 53% memiliki motivasi belajar tinggi. Sementara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada sebanyak 14 siswa atau 47%. Bagi SMP Swasta Masyarakat Damai Gunungsitoli dapat menggunakan penelitian ini untuk rneningkatkan pemahaman tentang motivasi belajar dan dalam upaya untuk meningkatkannya.

Actions (login required)

View Item