ERWINTASARI, and Maryaeni, and Kusmawan, Udan (2019) Korelasi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri. Masters thesis, Universitas Terbuka.
|
Text
44154.pdf Download (19MB) | Preview |
Abstract
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agat peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha manusia yang memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak didik menjadi dewasa melalui pengajaran dan pelatihan serta memberikan bekal pengetahuan. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan pendidikan dan pengajaran dari berbagai disiplin ilmu. Salah satu disiplin ilmu adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mengajarkan IPA banyak metode, model atau strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya guru memberikan atau menyediakan petunjuk/bimbingan yang luas terhadap Peserta didik pada model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) ini guru telah memberukan petunjuk petunjuk mengenai materi yang akan diajarkan kepada Peserta didik seperlunya Petunjuk tersebut dapat berupa pertanyaan agar Peserta didik mampu menemukan atau mencari informasi sendiri mengenai pertanyaan tersebut ataupun tindakan-tindakan yang diberikan guru yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan. Pengerjaan ini dapat dilakukan secra sendiri maupun kelompok. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti akan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang menekankan analisis data yang berupa munerical (angka) yang diolah dengan rumus. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan adalah jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hipotesis pertama yaitu adanya korelasi model pembelajaran inkuiri terbimbing terbadap minat belajar IPA pada siswa kelas V sekolah dasar. Hasil ini diperoleh dari taraf signifikas sebesar 0,611 yang dapat diambil keputusam bahwa H1 diterima sehingga ada korelasi model pembelajaran inkuiri terbimbing terbadap minat belajar IPA pada siswa kelas V sekolah dasar. Pada hipotesis kedua juga adanya pengaruh minat belajar IPA terbadap hasil belajar IPA dimana taraf signiflkansi ≤ 0,05, yaitu 0,007 ≤ 0,05. Dari hasil tersebut dapat diambil keputusan bahwa H1 diterima sehingga ada korelasi minat belajar IPA terhadap basil belajar IPA siswa kelas V sekolah dasar. Pada hipotesis ketiga diperoleh adanya korelasi model pembelajaran inkuiri terbimbing dan minat belajar terbadap basil belajar IPA kelas V sekolah dasar. Hasil dari perhitungan anava dua jalur diperoleh perhitungan bahawa nilai Fhitung = 7.186 dan taraf signifikansi 0,000. Untuk Ftabel dengan taraf signifikansi 5% (df pembilang 3 dan df penyebut 55) diperoleh nilai pada tabel f untuk nilai Ftabel = 2,77. Sehingga Fhitung ≥ Ftabel yaitu 7,186 ≤ 2,77. Sedangkan diperoleh taraf signifikansi ≤ 0,05, yaitu 0,000 ≤0,05. Dari hasil tersebut dapat diambil keputusan bahwa H1 diterima sehingga ada korelasi dari model pembelajaran inkuiri terbimbing dan minat belajar terbadap basil belajar IPA siswa kelas V sekolah dasar.
Actions (login required)
View Item |